SMADIN, Kamis 14 November 2024
Sulit Disadari, Mudah Difahami
Apakah kamu pernah merasakan sesuatu dari kekurangan yang kamu miliki?
Apa pendapatmu tentang kekurangan tersebut?
Pada dasarnya Allah Ta’ala begitu sayang kepada kita. Dia memberikan kita kekurangan itu. Dia Ta’ala ingin melihat kita mampu untuk mengolahnya.
ولنبلونكم بشيء من الخوف والجوع ونقص من الأموال والأنفس والثمرات وبشر الصابرين
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
Al-Baqarah 155
Tidak akan pernah diakui suatu kelebihan kecuali diawali dengan hadirnya kekurangan. Buktinya ?
Dikenalnya para manusia sukses di dunia ini, ternyata, pada awal kehidupan mereka punya banyak kesulitan. Artinya, itu tanda banyaknya kekurangan yang mereka hadapi. Entah itu jasmani, ruhani, maupun materi.
Coba kita berpikir sedikit lebih terbuka.
Mereka tidak serta merta menyerah begitu saja tanpa usaha, kan ?
Tidak ada kata terlambat, cukup bergerak saja lebih cepat.
Orang-orang sukses itu, mendayagunakan akal dan jiwanya lalu menggali kemampuan tersembunyi dalam diri mereka.
Rajin pangkal pandai. Hemat pangkal kaya. Begitu kata pepatah.
Selama kita istiqomah dalam upaya meraih sukses. Pasti kita petik hasilnya. Walaupun hanya sekedar satu biji kurma yang kita tanam.
Percayalah! Keoptimisan mengarahkan kita pada sebuah kepositifan.
Jangan pernah takut memulai. Ketakutan hanya akan menjatuhkan kita pada jurang penyesalan.
Bukankah dalam Al Quran disebutkan ayat yang artinya :
“Sesungguhnya bersama kesulitan selalu ada kemudahan.”
Kekurangan kita mungkin nampak begitu sepele bahkan dinilai lebih rendah di mata banyak orang.
Tapi jika kita mampu mengolahnya, maka kekurangan itu menjadi potensi besar, lalu berubah menghasilkan gelombang kelebihan, dan memberikan ledakan manfaat bagi manusia.
خيرالناس أنفعكم للناس
Sebaik-baik manusia yaitu yang paling memberi manfaat bagi manusia lain.
~Amirah XII-3